CaraMengamalkan Doa Akasah. Here are a number of highest rated Cara Mengamalkan Doa Akasah pictures upon internet. We identified it from well-behaved source. Its submitted by admin in the best field. We undertake this nice of Cara Mengamalkan Doa Akasah graphic could possibly be the most trending topic in imitation of we part it in google pro 0% found this document useful 0 votes2K views25 pagesDescriptionDoa Akasyah _ ShafiqolbuOriginal TitleDoa Akasyah _ ShafiqolbuCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views25 pagesDoa Akasyah - ShafiqolbuOriginal TitleDoa Akasyah _ ShafiqolbuJump to Page You are on page 1of 25 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 14 to 23 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. TataCara & Doa Sebelum Melakukan Hubungan Suami Istri 1. Lakukan Shalat Hajat dua rakaat. 2. Membaca surat Al-Ikhlas. 3. Membaca Laa ilaha Illallaah. 4. Membaca Bismillaahil 'aliyyil 'adzim Allaahummaj'alinuthfata dzurriyatan thayyibatan in kunta qadarta antakhruja dzalika min shulbi. 5. Ilustrasi doa akasah latin. Foto Freepik. Doa Akasah merupakan salah satu doa yang dapat dibaca umat Muslim saat tengah mengalami kesulitan dalam hidup. Doa ini juga bisa diamalkan agar mendapat ketenangan pikiran, dan memohon keselamatan dan perlindungan dari Akasah pertama kali dibawa oleh malaikat Jibril dari Arasy. Sebagaimana hadist riwayat Abu Bakar yang dikutip dari buku Tanya Jawab Islam oleh Piss KTB. Dalam hadits tersebut, Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata“Pada suatu hari aku sedang duduk di hadapan Rasulullah SAW di dalam Masjid Madinah Al Munawwarah. Tiba-tiba datang malaikat Jibril dengan membawa doa akasah lalu diberikan kepada Rasulullah SAW seraya berkataWahai Rasulullah! Sesungguhnya apa yang aku bawa ini, doa akasah sejak dari Nabi Adam AS dan nabi-nabi sebelumnya belum pernah diberi kecuali kepadamu. Sesungguhnya aku melihat doa akasah tergantung di bawah Arasy selama tahun sebelum Allah menciptakan dunia dan segala isinya.’ HR. At-TurmudziNama doa Akasah diambil dari nama salah satu sahabat Rasulullah yaitu Ukasyah bin Mihshan Al-Asadi ra. Diriwayatkan Imam Bukhari, Ukasyah adalah salah satu sahabat nabi yang masuk surga tanpa hisab. Dikutip dari buku Tuju Cemerlang Peperiksaan oleh Sulaiman Masri, doa akasah bisa dibaca setelah menunaikan sholat Maghrib. Sebelum membaca doa akasah dianjurkan membaca surat alfatihah sebanyak tujuh kali, dilanjutkan membaca doa akasah sampai tamat. ilustrasi bacaan doa akasah latin. Foto Shutterstock. Doa Akasah Latin dan TerjemahannyaBerikut bacaan doa akasah latin dan terjemahannya yang bisa diamalkan umat MuslimAllahumma yā Katsīran nawāl, wa yā Dā’imal wishāl, wa yā Husnal fiāl, wa yā Rāziqal ibādi alā kulli hāl, wa yā Badīan bi lā mitsāl, wa yā Bāqī bi lā zawāl, najjinā minal kufri wad dhalāl, bi haqqi lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, wahai Zat yang banyak anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat Lā ilāha illallāh, Muhammadur Rasūlullah shallallāhu alayhi wa sallam.’Allāhumma in dakhalas syakku fī īmānī bika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keimananku kepada-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in dakhalal kufru fī islāmī bika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keislamanku kepada-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in dakhalas syakku fī tawhīdī iyyāka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada ketauhidanku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in dakhalal ujbu wal kibru war riyā’u was sumatu wan nuqshānu fī amalī laka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika ujub, sombong, riya, sumah, dan kekurangan masuk mencemari ibadahku kepada-Mu baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in jaral kidzbu wal ghibatu wan namīmatu wal buhtānu alā lisānī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika dusta, ghibah, namimah, dan bohong besar terucap dari mulutku,baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in dakhalal khathratu wal was-wasatu fī shadrī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika suatu pikiran konyol dan was-was melintas di dalam dadaku, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in dakhalat tasybīhu wat taqshīru fī marifatī iyyāka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika penyerupaan makhluk dan kelalaian pada makrifatku terhadap-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in dakhalan nifāqu fī qalbī minad dzunūbil kabā’iri was shaghā’iri kullihā wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika kemunafikan merayap di hatiku karena dosa baik dosa besar maupun dosa kecil semuanya, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in dakhalar riyā’u amālī wa aqwālī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika riya menyusup pada amal dan perkataanku, baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma mā amiltu min sū’in wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, kejahatan yang kuperbuat, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma mā aradta lī min khairin fa lam asykurhu wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, kebaikan yang Kau kehendaki untukku tetapi aku tidak mensyukurinya,–baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma mā qaddarta alayya min amrin fa lam ardhahū wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, sesuatu yang Kau takdirkan padaku, tetapi aku tidak meridhainya,–baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma mā anamta alayya min nimatin fa ashaytuka fīh wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, sebuah nikmat yang Kau berikan padaku, lalu aku mendurhakai-Mu dengannya, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam."Ilustrasi doa akasah latin. Foto Freepik. Allāhumma mā awlaytanī min namā’ika an syukrika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kau anugerahkan kepadaku, lalu aku lengah untuk bersyukur, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma mā awlaytanī min ālā’ika fa lam u’addi haqqahū wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kau amanahkan kepadaku, tetapi tidak kutunaikan haknya,–baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma mā mananta alayya minal husnā fa lam ahmadka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, kebaikan yang Kau anugerahkan kepadaku, tetapi aku tidak memuji-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam."Allāhumma mā ahbabta lī bihī alayya minan nazhari fīka fa ghamadhtu anhu wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, renungan atas kebesaran kuasa-Mu yang Kau inginkan dariku, tetapi aku membutakan mata hatiku darinya, baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam."Allāhumma mā shanatu fī umrī bi mā lam tardha wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, apa yang aku perbuat sepanjang usiaku dengan hal yang tidak Kau ridhai,–baik tidak kusadari maupun ku sadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam."Allāhumma mā qashartu min amalī fī rajā’ika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, amalku yang terbatas di tengah panjang harapanku kepada-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari , aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’Allāhumma initamadtu alā ahadin siwāka fis syadā’idi wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika aku bersandar pada selain-Mu pada banyak kesulitan, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma inistaantu ghayraka fin nawā’ibi wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika Aku memohon pertolongan kepada selain-Mu di tengah bencana-bencana, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’Allāhumma mā ashlaha fī sya’nī bi fadhlika wa ra’aytuhū min ghayrika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, urusanku yang maslahat berkat kemurahan-Mu, tetapi aku melihat sebabnya dari selain-Mu, baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma in zallat qadamī anis shirāth bis su’āli min ghayrika fa tsabbitnī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika kakiku tergelincir dari sirath karena pernah meminta kepada selain-Mu, maka tetapkanlah kakiku,baik tidak kusadari maupun kusadari, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”Allāhumma yā Hayyu yā Qayyūm, yā Hannānu ya Mannān, yā Dayyānu yā Sulthān, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn, wa Zakariyyā idz nādā rabbahū, “Rabbi lā tadzarnī fardā, wa anta khayrul wāritsīn.”Artinya “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang menurunkan rahmat, wahai Zat yang memberi anugerah, wahai Zat yang kuasa, wahai Zat penguasa, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. firman Allah Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Zakariya AS ketika menyeru tuhannya, Ya Tuhanku, Janganlah Kau membiarkanku sendiri. Engkau sebaik-baik waris.’Ilustrasi doa akasah latin. Foto Shutterstock. Allāhumma bi haqqi lā ilāha illallāhu wa bi izzath, wa bi haqqil kursiyyi wa saatih, wa bi haqqil qalami wa jarayānih, wa bi haqqil lawhi wa hafazhatih, wa bi haqqil mīzāni wa kaffatayh, wa bi haqqis shirāti wa diqqatih, wa bi haqqi Jibrīla wa amānatih, wa bi haqqi mīkā’īla wa syafaqatih, wa bi haqqi Isrāfīla wa nafkhatih, wa bi haqqi Izrā’īla wa qabdhatih, wa bi haqqi Ridhwāna wa jannatih, wa bi haqqi Malikin wa jahannamih, wa bi haqqi Ādama wa shafwatih, wa bi haqqi Syitsin wa nubuwwatih, wa bi haqqi Nūhin wa safīnatih, wa bi haqqi Ibrāhīma wa khullatih, wa bi haqqi Ishāqa wa diyānatih, wa bi haqqi Yaqūba wa hasratih, wa bi haqqi Yūsufa wa ghurbatih, wa bi haqqi Mūsā wa āyātih, wa bi haqqi Hārūna wa hurmatih, wa bi haqqi Hūdin wa haybatih, wa bi haqqi Shālihin wa nāqatih, wa bi haqqi Lūthin wa ibratih/wa jīratihī, wa bi haqqi Yūnusa wa dawatih, wa bi haqqi Dāniyāla wa karāmatih, wa bi haqqi Zakariyyā wa thahāratih, wa bi haqqi Īsā wa rūhāniyyatih, wa bi haqqi Muhamamdinil mushthafā shallallāhu alayhi wa “Ya Allah, dengan hak Lā ilāha illallāh’ dan kemuliaannya, hak kursi dan keluasannya, hak Arasy dan kebesarannya, hak kalam dan jalan goresannya, hak Lauh Mahfuzh dan malaikat penjaganya hafazhah, hak mizan dan dua piring timbangannya, hak shirath dan kehalusannya, hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak Israfil dan tiupan sangkakalanya, hak Izrail dan pencabutan nyawanya, hak Ridwan dan surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan keterpilihannya, hak Ibrahim dan derajat khalilullahnya, hak Ishak dan agamanya, hak Ismail dan penyembelihannya, hak Ya’kub dan deritanya, hak Yusuf dan pengasingannya, hak Musa dan ayat-ayatnya, hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya, hak Saleh dan untanya, hak Luth dan pelajarannya/tetangganya, hak Yunus dan dakwahnya, hak Danial dan kemuliaannya, hak Zakariya dan kesuciannya, hak Isa dan kerohaniannya, dan hak Muhammad SAW sebagai nabi pilihan dan syafa’atul uzhmanya.”Allāhumma yā Hayyu yā Qayyūm, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn. Lā ilāha illa hū, alayhi tawakkaltu, wa huwa Rabbul arsyil “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. firman Allah Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Tiada tuhan selain Dia. Hanya pada-Nya aku berserah. Dialah Tuhan arasy yang agung. Cukuplah Allah bagiku. Dialah sebaik-baik wakil. Dia sebaik-baik tuan. Dia sebaik-baik penolong. Tiada daya dan kekuatan bagi kami kecuali berkat Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”Rabbanā ātinā fid duniyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā adzāban nār, wa shallallāhu alā khayri khalqihī wa nūri arsyih, sayyidinā wa nabiyyinā wa syafīinā Muhammadin, wa alā ālihī wa ashhābihī ajmaīn, bi rahmatika yā arhamar rāhimīn, āmīn, āmīn yā rabbal “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka. Semoga Allah melimpahkan shalat dan salam-Nya untuk makhluk terbaik-Nya dan cahaya arasy-Nya, yaitu junjungan kita, nabi kita, pemberi syafaat bagi kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya berkat rahmat-Mu wahai Zat yang maha pengasih. Amiiin, amiiin, terimalah wahai Tuhan semesta alam.”
DoaAkasah Dan Terjemahannya Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya
Doa Sayidina Akasah Dan Terjemahannya. Berkata, rasulullah saw pernah bersabda kepadaku, “wahai abu bakar, janganlah kamu tinggal membaca doa akasyah ini, sebab membaca doa ini bererti akan memperoleh kesejahteraan dan anugerah dari allah swt serta dapat. Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang!Doa Ibu Hamil Dan Terjemahannya Kumpulan DOA Harian from akasyah es scribd com. Unlimited pageviews both app and developer details recent install count per app last 30 days detailed ranking data per app recent install count per developer last 30 days full timeline per developer device market shares data per country akaswh month. Doa nurbuat agung ukuran besar lengkap arab latin dan Ketika Kita Membacanya Dengan Hati Yang Ikhlas Dan Lapang Serta Tenang akhir merupakan tasyahud yang akan mengakhiri sholat, sebelum salam. Maka ia tidak akan sakit kecuali sakit yang menyebabkan ia meninggal dunia. Artinya terjemah doʹa akasah, belas kasihan, doʹa akasah/ doa akasyah pdf/mp3, doa akasah, doa akasyah, doa akasyah /akashah/akasah rumi, erti/makna/arti/ terjemah rumi doʹa akasah, fadhilat doa akasyah/akashah/akasah, faedah/kebaikan doa akasyah /akashah/akasah, kelebihan dan khasiat doa akashah, khasiat doa akashah, khasiat Yā Katsīran Nawāl, Wa Yā Dā’imal Wishāl, Wa Yā Husnal Fiāl, Wa Yā Rāziqal Ibādi Alā Kulli Hāl, Wa Yā Badīan Bi Lā Mitsāl, Wa Yā Bāqī Bi Lā Zawāl, Najjinā Minal Kufri Wad Dhalāl, Bi Haqqi Lā Ilāha ini sangat bagus sekali dan hampir setiap waktu mayoritas orang muslim memanjatkan doa selamat ini. Semoga dikau rahmati junjungan kami nabi muhammad saw dan. Berikut doa bacaan tahiyat akhir dikutip dari buku menyelami makna bacaan shalat karya fajar kurniantoBerikut Bacaan Doa Akasah Latin Dan Terjemahannya Yang Bisa Diamalkan Umat MuslimBerkata, rasulullah saw pernah bersabda kepadaku, “wahai abu bakar, janganlah kamu tinggal membaca doa akasyah ini, sebab membaca doa ini bererti akan memperoleh kesejahteraan dan anugerah dari allah swt serta dapat. Do a akasah kunci hikmah akasah ilmu laduni dan. Doa ini apabila diamalkan setiap hari dan malam hari dengan hati Akasah Latin Khodam Doa Akasah Doa Akasyah Latin Dan Terjemahannya Cara Mengamalkan Doa akasyah es scribd com. Dengan asma' allah yang menyinari sinar diatas sinar, segala puji bagi allah pencipta nur dan menurunkan kitab taurat diatas gunung. Itulah beberapa doa akasah yang dapat Pageviews Both App And Developer Details Recent Install Count Per App Last 30 Days Detailed Ranking Data Per App Recent Install Count Per Developer Last 30 Days Full Timeline Per Developer Device Market Shares Data Per Country Akaswh doa akasah app apk. Doa nurbuat agung ukuran besar lengkap arab latin dan terjemahannya. Dengan nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang!
DoaAkasah Latin Khodam Doa Akasah Doa Akasyah Latin Dan Terjemahannya Cara Mengamalkan Doa Akasah. Doa akasyah es scribd com. Dengan asma' allah yang menyinari sinar diatas sinar, segala puji bagi allah pencipta nur dan menurunkan kitab taurat diatas gunung. Itulah beberapa doa akasah yang dapat diamalkan.

Ilustrasi doa yang disampaikan Malaikat Jibril kepada Rasulullah. Sumber Akasyah atau biasa disebut doa Ukasyah/Akasah merupakan doa yang pertama kali disampaikan oleh malaikat Jibril dari Arsy kepada Rasulullah. Hal ini diceritakan oleh Abu Bakar dalam sebuah hadist. “Pada suatu hari aku sedang duduk di hadapan Rasulullah SAW di dalam Masjid Madinah Al Munawwarah. Tiba-tiba datang malaikat Jibril dengan membawa doa akasyah."Nama doa ini diambil dari nama salah satu sahabat nabi yakni Ukasyah bin Mihshan Al-Asadi RA. Ia merupakan sahabat yang didoakan Rasulullah SAW ke dalam satu dari umatnya yang masuk surga tanpa hisab. Keutamaan Doa AkasyahIlustrasi berdoa. Foto ShutterstockUmat Muslim bisa mengamalkan doa ini sebagai doa harian. Sebab, keutamaan yang dimiliki doa ini sangat besar. Dikutip dari Hubbu oleh Mashuri, doa Akasyah dapat digunakan untuk mempermudah menghafal Alquran. Usman bin Affan pernah berkata, "Sesungguhnya aku dapat menghafal Alquran dengan berkah doa akasyah ini."Keutamaan kedua adalah dimudahkan rezeki. Barangsiapa yang membaca doa Akasyah ini, Allah SWT akan memerintahkan malaikat di langit untuk membawa kebajikan dan dimudahkan rezekinya serta mendapatkan hanya itu, dosa-dosa orang yang mengamalkan doa ini akan diampuni. Dia juga akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlimpah. Rasulullah SAW bersabda, “Bahwasanya seseorang itu tidak akan memperoleh pahala yang berlimpah-limpah, seperti orang yang membada doa akasyah ini.” ASKeutamaan lainnya adalah dapat menyembuhkan orang sakit, melepaskan seseorang yang terlilit hutang, dan dikabulkan semua doanya. Faidah ini dilansir oleh Islam NU dan dikutip dari Kitab Majmu Syarif dan Kitab Perukunan Doa Akasyah beserta ArtinyaKeutamaan doa akasyah. Foto pixabayAdapun bacaan Arab doa Akasyah beserta artinya yang dikutip dari Islam NU adalah sebagai berikutبِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِBismillahir rahmaanir rahiimArtinya “Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.” اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ النُّوْرَ، وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ. الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِالغِنَاءِ مَذْكُوْرٌ، وَبِالعِزَّةِ وَالجَلَالِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ sholli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala alihi washohbihi wasallim. Bismillahinnuuri nuurun 'alaa nuuri. Alhamdulillahi ladzi khalaqannuuro. Wa anzalattaurooti 'akaa jabalitthuuri fii kitaabim masthuur. Alhamdu lillāhil ladzī bil ghinā’I madzkūr, wa bil izzati wal jalāli masyhūr, wa alās sarrā’I wad dharrā’I “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan sejahtera-Mu atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Dengan nama Allah zat bercahaya, cahaya di atas cahaya. Segala puji bagi Allah yang menciptakan nur, dan menurunkan Taurat di atas bukit Thur pada kitab yang tertulis. Segala puji bagi Allah yang dengan kaya-Nya disebut, dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya terkenal, dan yang pada saat manusia senang dan sulit tetap disyukuri.” وَالحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَمٰوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَ، ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ، كٓهٓيٓعٓصٓ حٰمٓ عٓسٓقٓ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، اللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ القَوِيُّ العَزِيْزُ، يَا كَافِيَ كُلِّ شَيْئٍ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَيْئٍ، بِيَدِكَ الخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ lillāhil ladzī khalaqas samāwāti wal ardha, wa jaalaz zhulumāti wan nūr, tsummal ladzīna kafarū bi rabbihim yadilūn, kāf hā yā aīn shād, hā mīm, aīn sīn qāf, iyyāka nabudu wa iyyāka nastaīn, yā Hayyu ya Qayyūm, yā Dzal jalāli wal ikrām, Allāhu lathīfum bi ibādih, yarzuqu man yasyā’u wa huwal qawiyyul azīz, yā Kafiya kulli syaī’, washrif annā kulla syaī’, bi yadikal khair, innaka alā kulli syai’in “Segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi; dan menjadikan gelap dan nur, tetapi kemudian orang kafir kepada Tuhan mereka berpaling. Kāf, Hā, Yā, Aīn, Shād; Hā, Mīm; Aīn, Sīn, Qāf, kepada-Mu kami menyembah; dan hanya kepada memohon pertolongan; wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri. Allah bersikap lembut kepada hamba-Nya dan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dia maha kuat dan perkasa. Wahai Zat yang mencukupi segala sesuatu. Palingkanlah segala sesuatu mudharat dari tangan-Mu kebaikan itu. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.” بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِBismillāhir rahmānir rahīmArtinya “Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.” اللّٰهُمَّ يَا كَثِيْرَ النَّوَالِ، وَيَا دَائِمَ الوِصَالِ، وَيَا حُسْنَ الفِعَالِ، وَيَا رَازِقَ العِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، وَيَا بَدِيْعًا بِلَا مِثَالٍ، وَيَا بَاقِي بِلَا زَوَالٍ، نَجِّنَا مِنَ الكُفْرِ وَالضَّلَالِ، بِحَقِّ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ yā Katsīran nawāl, wa yā Dā’imal wishāl, wa yā Husnal fiāl, wa yā Rāziqal ibādi alā kulli hāl, wa yā Badīan bi lā mitsāl, wa yā Bāqī bi lā zawāl, najjinā minal kufri wad dhalāl, bi haqqi lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, wahai Zat yang banyak anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat Lā ilāha illallāh, Muhammadur Rasūlullah shallallāhu alayhi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِي إِيْمَانِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalas syakku fī īmānī bika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keimananku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” ilustrasi berdoa. Foto Billion Photos/Shutterstockاللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الكُفْرُ فِي إِسْلَامِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalal kufru fī islāmī bika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keislamanku kepada-Mu,– baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِي تَوْحِيْدِيْ إِيَّاكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalas syakku fī tawhīdī iyyāka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada ketauhidanku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ العُجْبُ وَالكِبْرُ وَالرِّيَاءُ وَالسُّمْعَةُ وَالنُّقْصَانُ فِي عَمَلِي لَكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalal ujbu wal kibru war riyā’u was sumatu wan nuqshānu fī amalī laka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika ujub, sombong, riya, sumah, dan kekurangan masuk mencemari ibadahku kepada-Mu–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ جَرَى الكِذْبُ وَالغِيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ وَالبُهْتَانُ عَلَى لِسَانِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in jaral kidzbu wal ghibatu wan namīmatu wal buhtānu alā lisānī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika dusta, ghibah, namimah, dan bohong besar terucap dari mulutku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam."اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الخَطْرَةُ وَالوَسْوَسَةُ فِي صَدْرِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalal khathratu wal was-wasatu fī shadrī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika suatu pikiran konyol dan was-was melintas di dalam dadaku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ التَّشْبِيْهُ وَالتَّقْصِيْرُ فِي مَعْرِفَتِي إِيَّاكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalat tasybīhu wat taqshīru fī marifatī iyyāka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika penyerupaan makhluk dan kelalaian pada makrifaktu terhadap-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’”ilustrasi berdoa. Foto Nong2/Shutterstock اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ النِّفَاقُ فِي قَلْبِي مِنَ الذُّنُوْبِ الكَبَائِرِ وَالصَّغَائِرِ كُلِّهَا وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalan nifāqu fī qalbī minad dzunūbil kabā’iri was shaghā’iri kullihā wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika kemunafikan merayap di hatiku karena dosa baik dosa besar maupun dosa kecil semuanya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الرِّيَاءُ فِي أَعْمَالِي وَأَقْوَالِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in dakhalar riyā’u amālī wa aqwālī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika riya menyusup pada amal dan perkataanku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ سُوْءٍ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā amiltu min sū’in wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, kejahatan yang kuperbuat,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَرَدْتَ لِي مِنْ خَيْرٍ فَلَمْ أَشْكُرْهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā aradta lī min khairin fa lam asykurhu wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, kebaikan yang Kaukehendaki untukku tetapi aku tidak mensyukurinya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا قَدَّرْتَ عَلَيَّ مِنْ أَمْرٍ فَلَمْ أَرْضَهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā qaddarta alayya min amrin fa lam ardhahū wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, sesuatu yang Kautakdirkan padaku, tetapi aku tidak meridhainya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” Ilustrasi berdoa. Foto Shutter Stockاللّٰهُمَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ مِنْ نِعْمَةٍ فَعَصَيْتُكَ فِيْهِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā anamta alayya min nimatin fa ashaytuka fīh wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, sebuah nikmat yang Kauberikan padaku, lalu aku mendurhakai-Mu dengannya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَوْلَيْتَنِي مِنْ نَعْمَائِكَ فَغَفَلْتُ عَنْ شُكْرِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā awlaytanī min namā’ika an syukrika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kauanugerahkan kepadaku, lalu aku lengah untuk bersyukur,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَوْلَيْتَنِي مِنْ اٰلَائِكَ فَلَمْ أُؤَدِّ حَقَّهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā awlaytanī min ālā’ika fa lam u’addi haqqahū wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kauamanahkan kepadaku, tetapi tidak kutunaikan haknya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا مَنَنْتَ عَلَيَّ مِنَ الحُسْنَى فَلَمْ أَحْمَدْكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā mananta alayya minal husnā fa lam ahmadka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, kebaikan yang Kauanugerahkan kepadaku, tetapi aku tidak memuji-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَحْبَبْتَ لِي بِهِ عَلَيَّ مِنَ النَّظَرِ فِيْكَ فَغَمَضْتُ عَنْهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā ahbabta lī bihī alayya minan nazhari fīka fa ghamadhtu anhu wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, renungan atas kebesaran kuasa-Mu yang Kauinginkan dariku, tetapi aku membutakan mata hatiku darinya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا صَنَعْتُ فِي عُمْرِي بِمَا لَمْ تَرْضَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā shanatu fī umrī bi mā lam tardha wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, apa yang kuperbuat sepanjang usiaku dengan hal yang tidak Kauridhai,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا قَصَرْتُ مِنْ عَمَلِي فِي رَجَائِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā qashartu min amalī fī rajā’ika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, amalku yang terbatas di tengah panjang harapanku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنِ اعْتَمَدْتُ عَلَى أَحَدٍ سِوَاكَ فِي الشَّدَائِدِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma initamadtu alā ahadin siwāka fis syadā’idi wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika aku bersandar pada selain-Mu pada banyak kesulitan,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” Ilustrasi berdoa. Foto Shutterstockاللّٰهُمَّ إِنِ اسْتَعَنْتُ غَيْرَكَ فِي النَّوَائِبِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma inistaantu ghayraka fin nawā’ibi wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika Aku memohon pertolongan kepada selain-Mu di tengah bencana-bencana,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَصْلَحَ فِي شَأْنِي بِفَضْلِكَ وَرَأَيْتُهُ مِنْ غَيْرِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma mā ashlaha fī sya’nī bi fadhlika wa ra’aytuhū min ghayrika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, urusanku yang maslahat berkat kemurahan-Mu, tetapi aku melihat sebabnya dari selain-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ زَلَّتْ قَدَمِي عَنِ الصِّرَاطِ بِالسُّؤَالِ مِنْ غَيْرِكَ فَثَبِّتْنِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma in zallat qadamī anis shirāth bis su’āli min ghayrika fa tsabbitnī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, jika kakiku tergelincir dari sirath karena pernah meminta kepada selain-Mu, maka tetapkanlah kakiku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ، يَا دَيَّانُ يَا سُلْطَانُ، يَا لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الغَمِّ، وَكَذٰلِكَ نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ، وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ yā Hayyu yā Qayyūm, yā Hannānu ya Mannān, yā Dayyānu yā Sulthān, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn, wa Zakariyyā idz nādā rabbahū, “Rabbi lā tadzarnī fardā, wa anta khayrul wāritsīn.”Artinya “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang menurunkan rahmat, wahai Zat yang memberi anugerah, wahai Zat yang kuasa, wahai Zat penguasa, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. firman Allah Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Zakariya AS ketika menyeru tuhannya, Ya Tuhanku, Janganlah Kau membiarkanku sendiri. Engkau sebaik-baik waris.’” اللّٰهُمَّ بِحَقِّ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَبِعِزَّتِهِ، وَبِحَقِّ الكُرْسِي وَسَعَتِهِ، وَبِحَقِّ العَرْشِ وَعَظَمَتِهِ، وَبِحَقِّ القَلَمِ وَجَرَيَانِهِ، وَبِحَقِّ اللَّوْحِ وَحَفَظَتِهِ، وَبِحَقِّ المِيْزَانِ وَكَفَّتَيْهِ، وَبِحَقِّ الصِّرَاطِ وَدِقَّتِهِ، وَبِحَقِّ جِبْرِيْلَ وَأَمَانَتِهِ، وَبِحَقِّ مِيْكَائِيْلَ وَشَفَقَتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْرَافِيْلَ وَنَفْخَتِهِ، وَبِحَقِّ عِزْرَائِيْلَ وَقَبْضَتِهِ، وَبِحَقِّ رِضْوَانَ وَجَنَّتِهِ، وَبِحَقِّ مَالِكٍ وَجَهَنَّمِهِ، وَبِحَقِّ أٰدَمَ وَصَفْوَتِهِ، وَبِحَقِّ شِيْثٍ وَنُبُوَّتِهِ، وَبِحَقِّ نُوْحٍ وَسَفِيْنَتِهِ، وَبِحَقِّ إِبْرَاهِيْمَ وَخُلَّتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْحَاقَ وَدِيَانَتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْمَاعِيْلَ وَذَبِيْحَتِهِ، وَبِحَقِّ يَعْقُوْبَ وَحَسْرَتِهِ، وَبِحَقِّ يُوْسُفَ وَغُرْبَتِهِ وَبِحَقِّ مُوْسَى وَأٰيَاتِهِ وَبِحَقِّ هَارُوْنَ وَحُرْمَتِهِ وَبِحَقِّ هُوْدٍ وَهَيْبَتِهِ، وَبِحَقِّ صَالِحٍ وَنَاقَتِهِ، وَبِحَقِّ لُوْطٍ وَعِبْرَتِهِ/وَجِيْرَتِهِ، وَبِحَقِّ يُوْنُسَ وَدَعْوَتِهِ، وَبِحَقِّ دَانِيَالَ وَكَرَامَتِهِ، وَبِحَقِّ زَكَرِيَّا وَطَهَارَتِهِ، وَبِحَقِّ عِيْسَى وَرُوْحَانِيَّتِهِ، وَبِحَقِّ مُحَمَّدٍ المُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ وَشَفَاعَتِهِAllāhumma bi haqqi lā ilāha illallāhu wa bi izzath, wa bi haqqil kursiyyi wa saatih, wa bi haqqil qalami wa jarayānih, wa bi haqqil lawhi wa hafazhatih, wa bi haqqil mīzāni wa kaffatayh, wa bi haqqis shirāti wa diqqatih, wa bi haqqi Jibrīla wa amānatih, wa bi haqqi mīkā’īla wa syafaqatih, wa bi haqqi Isrāfīla wa nafkhatih, wa bi haqqi Izrā’īla wa qabdhatih, wa bi haqqi Ridhwāna wa jannatih, wa bi haqqi Malikin wa jahannamih, wa bi haqqi Ādama wa shafwatih, wa bi haqqi Syitsin wa nubuwwatih, wa bi haqqi Nūhin wa safīnatih, wa bi haqqi Ibrāhīma wa khullatih, wa bi haqqi Ishāqa wa diyānatih, wa bi haqqi Yaqūba wa hasratih, wa bi haqqi Yūsufa wa ghurbatih, wa bi haqqi Mūsā wa āyātih, wa bi haqqi Hārūna wa hurmatih, wa bi haqqi Hūdin wa haybatih, wa bi haqqi Shālihin wa nāqatih, wa bi haqqi Lūthin wa ibratih/wa jīratihī, wa bi haqqi Yūnusa wa dawatih, wa bi haqqi Dāniyāla wa karāmatih, wa bi haqqi Zakariyyā wa thahāratih, wa bi haqqi Īsā wa rūhāniyyatih, wa bi haqqi Muhamamdinil mushthafā shallallāhu alayhi wa “Ya Allah, dengan hak Lā ilāha illallāh’ dan kemuliaannya, hak kursi dan keluasannya, hak Arasy dan kebesarannya, hak kalam dan jalan goresannya, hak Lauh Mahfuzh dan malaikat penjaganya hafazhah, hak mizan dan dua piring timbangannya, hak shirath dan kehalusannya, hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak Israfil dan tiupan sangkakalanya, hak Izrail dan pencabutan nyawanya, hak Ridhwan dan surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan keterpilihannya, hak Ibrahim dan derajat khalilullahnya, hak Ishak dan agamanya, hak Ismail dan penyembelihannya, hak Ya’kub dan deritanya, hak Yusuf dan pengasingannya, hak Musa dan ayat-ayatnya, hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya, hak Saleh dan untanya, hak Luth dan pelajarannya/tetangganya, hak Yunus dan dakwahnya, hak Danial dan kemuliaannya, hak Zakariya dan kesuciannya, hak Isa dan kerohaniannya, dan hak Muhammad SAW sebagai nabi pilihan dan syafa’atul uzhmanya.” اللهُمَّ يَا حَيُّ، يَا قَيُّوْمُ، يَا لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الغَمِّ، وَكَذٰلِكَ نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ. لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ، وَهُوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ. حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ، نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِAllāhumma yā Hayyu yā Qayyūm, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn. Lā ilāha illa hū, alayhi tawakkaltu, wa huwa Rabbul arsyil “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. firman Allah Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Tiada tuhan selain Dia. Hanya pada-Nya aku berserah. Dialah Tuhan arasy yang agung. Cukuplah Allah bagiku. Dialah sebaik-baik wakil. Dia sebaik-baik tuan. Dia sebaik-baik penolong. Tiada daya dan kekuatan bagi kami kecuali berkat Allah yang maha tinggi lagi maha agung.” رَبَّنَا أٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ، وَنُوْرِ عَرْشِهِ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اٰمِيْنَ، اٰمِيْنَ، يَا رَبَّ العَالَمِيْنَRabbanā ātinā fid duniyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā adzāban nār, wa shallallāhu alā khayri khalqihī wa nūri arsyih, sayyidinā wa nabiyyinā wa syafīinā Muhammadin, wa alā ālihī wa ashhābihī ajmaīn, bi rahmatika yā arhamar rāhimīn, āmīn, āmīn yā rabbal “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka. Semoga Allah melimpahkan shalat dan salam-Nya untuk makhluk terbaik-Nya dan cahaya arasy-Nya, yaitu junjungan kita, nabi kita, pemberi syafaat bagi kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya berkat rahmat-Mu wahai Zat yang maha pengasih. Amiiin, amiiin, terimalah wahai Tuhan semesta alam.”Apa itu doa akasyah?Siapakah Ukasyah bin Mishan?Apa keutamaan doa akasyah?

DOAAKASYAH. TERJEMAH DOA AKASAH Dengan Asma Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih.Ya Allah, tetapkanlah shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad, Keluarga dan shahabatshahabat beliau. Dengan Asma Allah yang menyinari sinar diatas sinar, egala puji bagi Allah Pen!ipta nur dan menurunkan kitab "aurat diatas gunung "hurdi dalam
PENGIJAZAHAN ILMU PELURUH KARANG Aris. M [email protected] ILMU PELURUH KARANG Level I ini telah diizajahkan oleh guru saya KI GEDE TRUNOJOYO untuk diamalkan, dan guru saya berpesan, jika saya sebagai muridnya telah menjalankan semua tata laku utk menguasai ilmu ini, maka sebaiknya ilmu itu diijazahkan kepada orang lain yang membutuhkannya. Berangkat dari hal diatas, dengan ini “saya memberikan izin kepada sedulur-sedulur semua yang merasa membutuhkan ilmu ini untuk meng-unduh file yang ada di link ini Hadiahkan alfatehah 1x kepada ki guru gede trunojoyo sebagai penguat dari audio kalimah affirmasi yang ada di dalam file ini. BERBAGAI ILMU KIRIMAN EDI JUNAEDI http//[email protected] Asalam mualaikum ki KHODAM SAKTI, saya edi junaedi, saya cuma ingin berbagi pengetahuan yg saya miliki. Terimakash. Wasalam mualaikum. “ILMU HIKMAH KUDA ANGIN” amalan ini berguna untuk memperpendek masa perjalanan. Sehingga perjalanan yg seharusnya ditempuh dalam waktu 1 bulan, bisa ditempuh dalam waktu beberapa menit saja, dan badan tidak akan pernah kelelahan sedikitpun selama perjalanan berlangsung, “SYARAT UNTUK MEMILIKI ILMU INI” -wasilah al-fatihah sepertibiasa. -puasa sunnah selama 21 hari, jika ingin diamalkan tanpa puasa, amalkan hingga 69 hari. Selama menjalankan ritual setiap shalat subuh dan magrib amalanya dibaca sebanyak 313x. Dan pada malam harinya sehabis shalat tahajud/hajad amalanya dibaca sebanyak 313x. “AMALANYA” bismilahirahmanirahim walisulaymaanarriiha ghuduwwuhaa syahrun warowaahuhaa syahrun wa-asalnaa lahu’aynal qithri”. Setelah pengamalan selesay, dan anda ingin mencoba ilmu hikmah ini. Cukup baca saja amalanya sebanyak 33x sambil membayangkan tempat yg akan dituju. Insya allah, anda akan sampai ditempat tersebut hanya dalam hitungan waktu beberapa menit saja. “KETERANGAN” ilmu ini saya dapat ijazah dari zainal R, dan beliau telah mengijazahkan sepenuhnya ilmu ini kepada saya. “ASMA PENGABARAN” “AMALANYA” bismilahirahmanirahim ashadu alla ilaha ilallah wa ashadu anna muhammadrosulullah, allahuma sholi alla saidina muhammad wa alla alihi saidina muhammad, latudrikuhul abshoru wahuwa yudrikul abshoru wahuwal lathiful khabir. “CARA PENGGUNAAN” dibaca ketika anda sedang dalam bahaya, misalnya anda di tantang orang, di cegat di jalan oleh segerombolan orang penodong, maka bacalah amalan ini 3x, maka anda akan terlihat seperti pendekar siap tanding dengan pedang terhunus, dan musuh anda pun akan lari terbirit-birit,melihat anda seperti pendekar siap tanding, “TAMBAHAN” ilmu ini tidak perlu puasa-puasaan, tidak perlu terakatan-terakatan segala, cukup di baca 3x, jika anda sedang dalam bahaya “KETERANGAN” ilmu ini saya dapat ijazah dari papak jhoni, dan beliau telah mengijazahkan ilmu ini sepenuhnya kepada saya semoga bermanfa’at. “ILMU LEMBU SEKIAN VERSI WALI TEMPO DULU” “AMALANYA” bismilahirahmanirahim asalamu alla manitaba billa imlaa, asalamu alla manitabba billa imdaad, asalamu alaikum yaa miftahu billa imdadih. “KEGUNAAN” anti segalamacam senjata tajam, tembakan, benda tumpul, kayu, batu,pukulan, jika musuh tetap ingin menyerang anda, akan terpental,kebal keselamatan mutlak, insya allah,jika tidak sengaja di tabrak mobil,motor, ditak akan apa-apa. Anti segala ilmu hitam, gangguan jin, setan. Iblis kekalipun, “CARA MENGGUNAKANYA” tidak perlu puasa-puasan, tidak perlu terakatan-terakatan segala, ilmu ini cukup di baca ketika akan keluar rumah saja, dan dibaca 3x. “PENGALAMAN SAYA PRIBADI WAKTU TEMPO DULU” dulu kira-kira tanggal berapa ya, saya lupa, yg pasti malam minggu,di jakarta, saya lagi jalan mau ke warung mau beli roko n kopi, saya di hadang oleh segerombolan orang mabuk,dan saya di palakin,uang dan hp saya mau di ambil sama itu orang, dan saya tidak memberikanya, karma dia orang mabuk dan sedang megang gitar, lalu dia marah sama saya, lalu gitarnya itu di pukulkan ke pala saya, dan anehnya sebelum gitar itu menyentuh saya, gitar ituh sudah hancur duluan, dan saya berusaha untuk melarikan diri, karna dia orang mabok, dia semangkin emosi sama saya, dan saya di keroyok, dan anehnya lagi, ntah ke ajaiban apa lagi yg menyelamatkan saya, waktu dia ingin memukul saya, tanganya itu ngga nyampe-nyampe bisa di bilang tanganya itu tidak bisa mengenai saya, dan saya pun berhasil melarikan diri tanpa ada perlawanan, dan saya pun lari terbirit-birit sangking takutnya, dan akirnya saya pun kecapean sendiri, jantung dek-dekan, nafas ngos-ngosan, bibir udah kaya orang gila maunya ketawa terus, sangking sengeng nya, ga jadi di rampok. Inilah pengalaman saya sedulur semua, semoga bermanfa’at. “KETERANGAN” ilmu ini saya dapat ijazah dari guru saya di cianjur jawa barat, dan beliau telah mengijazahkan ilmu ini sepenuhnya kepada saya semoga bermanfa’at untuk kita semua. “KHIZIB JIBROIL” “AMALANYA” bismilahirahmanirahim bihaqi jibroil alaihissalam, wa bihaqi mikail alaihissalam, wa bihaqi isrofil alaihissalam, wa bihaqi izroil alaihissalam, innahu min sulaiman, wa innahu bismilah irahman irahim alla ta’lu alaiyya wa tuuni muslimin. “CARA MENGAMALKAN” cukup di baca setiap habis shalat fardu lima waktu 7x atau cukup di baca sehabis shalat magrib dan subuh semampunya. “KEGUNAAN” tidak kalah dengan asma sunge rajeh, tidak kalah dengan asmak malaikat, tidak kalah dengan ilmu tingkat tinggi. “CARA MENGGUNAKANYA” cukup di baca 7x di gabung dengan niat anda. Contoh untuk kekebalan, baca 7x lalu niat anda untuk kekebalan, “TAMBAHAN” ilmu ini baru bisa di fungsikan setelah pengamalanya sudah lewat dari 1 minggu. Dan setelah itu baru bisa di fungsikan. “KETERANGAN” ilmu ini saya dapat ijazah dari guru saya dicianjur jawa barat, dan beliau telah mengijazahkan ilmu ini sepenuhnya kepada saya semoga bermanfa’at “AYAT MENYEMBUHKAN TUBUH YG KESELEO” jika terjadi keseleo pada salah satu bagian tubuh anda, maka hafalkanlah ayat berikut ini agar bisa lebih cepat sembuh seperti sedia kala. Dan tidak ada salah nya juga jika ayat ini anda jadikan siaga 1 dalam hidup anda, agar suatu saat nanti jika ada hal-hal yg tidak di inginkan anda sudah siap untuk menghadapinya, misalnya seperti anda jatuh dari bangku, dan mengakibatkan keseleo pada bagian tubuh anda, jadi anda di saat itu sudah tidak cemas lagi, dan tidak perlu memanggil dukun pijat, “INILAH CARANYA” usapkan tangan kanan anda 7x pada daerah tubuh yg sakit sambil membaca doanya. “DOANYA” bismilahirahmanirahim a’uudzu bi’izzatillaahi wa qudratihi mim syarri ma ajid. “KETERANGAN” ilmu ini saya dapat ijazah dari zainal R, dan beliau telah mengijazahkan ilmu ini sepenuhnya kepada saya semoga bermanfa’at. “PENGUMUMAN” PARA SEDULUR SEMUA DIMANA PUN ANDA BERADA, SAYA CUMA INGIN MEMBERI TAHU, BAGI PARA SEDULUR SEMUA YG MASIH KEBINGUNGAN TENTANG CARA MEMBUAT RJAH ASMA SURYANI SILAKAN EMAIL SAYA, NANTI SAYA AKAN MENGIRIMKAN GAMBAR DAN BENTUK RAJAHNYA, MAAF RAJAHNYA TIDAK BISA DIMUAT DISINI KARNA GAMBAR DAN BENTUK RAJAHNYA BUKAN TERBUAT DARI FOTO MELAINKAN DARI KARAKTER TULISAN-TULISAN SEHINGGA TERBENTUK MENJADI SEBUAH GAMBAR YG SANGAT UNIK, SEKIAN TERIMAKASIH. ILMU NUR MUHAMAD MAUJUD [email protected] Assamualaikum Ki Alus,Terketuk hati saya untuk ikut sumbangsih untuk mengijazahkan ILMU NUR MUHAMAD MAUJUD kepada pnggemar blog Ki ini saya dapat dari guru saya di bernama Mas IRFAK. Ilmu ini merupakan dasar dari segala keilmuan dan merupakan ilmu andalan terutama untuk membantu para penghusada dalam melakukan terapi apapun,untuk keselamatan lahir dan bathin juga bisa untuk niat/hajat apapun yang baik sabdo mandito ratu.selain itu ilmu ini sebagai alat untuk mendekatkan diri pada Alloh SWT MAKRIFATULLOH.Kekuatan dari sinar Nur Muhamad sangat kuat sehingga menghimbas pada pemilik ilmu alloh akan memiliki tenaga dalam tapi lebih dasyat lagi. Tata cara mengamalkan rapih dan memakai wewangian non alkohol sunat Taubat 2 Rakaat duduk meditasi tasyauf duduk bersila,kedua telapak tangan dikatupk didepan pusar,mata terpejam,lidah ditekukan keatas,badan agak merunduk. fikiran dari segala gemuruh duniawi,konsentrasi hanya pd Alloh semata meneng neng Alloh setelah semuanya siap diteruskan dengan baca doa ini ALLOH JUMENENG ING NUR MUHAMAD NUR MUHAMAD JUMENENGO NENG AKU. DUMADIO SAK SEJAKU,AWIT IJINING ALLOH “MUHAMAD MAUJUD” KUNFAYAKUN ALLOHU AKBAR LAHAULA WALAQUWWATA ILLA BILLAH Lalu Dzikir LAILLA HAILLALLOH,Tanpa hitungan,yang penting ikhlas dan konsentrasi. Dalam saat tertentu didalam dzikir,Insya alloh akan merasakan/ mengalami meneng neng Alloh/mandito ratu/merasakan roso selama 40 malam tanpa putus, Setelah 40 hari maka ilmu ini sudah siap baca sekali lalu tarik nafas dan tahan dipusar sambil baca LAILLA HA DENGAN PERNAPASAN SEGITIGA SAMA sambil diarahkan kepada yang dituju/niat. Salam Rahayu, By KI ARYA GENDAM KERTAS JADI UANG. Bams [email protected] Kertas yg putih polos tanpa garis dipotong jd 4 lmbar yg ukuranny persis dg uang yg anda maksud kertas brsma 1 lmbar uang asli lalu bacakan asma’ “YAA BARSYIIQIN AQBIL BIHAQQI SAMTHOOLIN WA’AUJIN WATA’AUTALIN SYAMHAARIN NAMUU SYALAKHIN IF’ALUU MAA TU’MARUUN” 900x akan jd uang n g akan brubh slamanya 4. Amalan tanpa puasa n menyepi ,tp gunakan jika anda khabisan uang . ILMU MAHABBAH ARROZAQ. hajat 4 rokaat 2 salam ~rokaat pertama hbis bc alfatihah baca al ikhlas 4ox ~rokaat kedua al ikhlas 30x ~rokaat ketiga al ikhlas 20x ~rokaat ke-4 al ikhlas 10x 2. Bca istighfar 100x 3. bca tasbih 100x 4. Bca tahmid 100x 5. Baca sholawat jalbur rizki ”BISMILLAHIRROHMANIRROHIM , ALLAHUMA SHOLLI WASALIM WABARIK ALAA SYAIDINA MUHAMMADIN SHOLATA TAWASSI’U BIHAA LANAL ARZAAQA WATUHASSINU BIHAA ALAINAL AHLAQ” 100x ILMU PENARIK HUBUNGAN KERJA. Pd tengah malam ,bersuci lalu keluar rumah tnpa diteduhi sesuatu apapun. Baca ”LA TUDRIKUL ABSHORU WAHUWA YUDRIKUL ABSHORO WAHUWAL LATIFUL KHOBIIRU” 4000x dg ketentuan Menghdp timur 1000x utara 1000x barat 1000x slatan 1000x lalu menghdap kiblat sambil berdoa kpd Allah. Arti “Dia tdk dpt dicapai oleh penglihatan mata ,sedang Dia dpt melihat sgala yg kelihatan dan Dialah Dzat yg Maha Lembut lg Maha Waspada” ILMU PENGUNDANG UANG. Baca do’a ”WALAU ANNAA FII MIR YATIIN MIN LIQOOIKA” 5000x dg ketentuan sbb kiblat dbaca 1000x utara 1000x timur 1000x selatan 1000x kiblat lagi 1000x. Lakukan dg visualisasi batin ,bygkan byk org yg dtang menemui anda sesuai hajat. Bermanfaat utk mengundang scr ghoib tamu hajatan ,pengundang klien bt oknum parnormal n penashat hukum ,pengundang pelanggan buat pedagang n pebisnis ,pengundang penonton buat dunia hiburan ,insya Allah berduyun2 datang. Tapi hati2 ,kberhasilan2 kadang membuat anda lupa pd Allah swt ,entah krn sbuk ,entah krn asyik berbisnis .. PANGGIL RAJA TUYUL DAN PASUKANNYA. hajat 2 rokaat pd tengah mlam. rumah,baca “QOLU SUBHANAKA LA’IL MALANA ILLA MA ALAM TANA INAKA ANTAL ALIMUL HAKIM” 313x. sejenak lalu berdoa kpd Allah agar raja tuyul n pasukan’ny dtang n tunduk. raja tuyul dtang,ini kunci penaklukny “YAA ILAHANA WA ILAHA KULLI SYAI-IN ILA HAAWWAAHIDAN LA ILAHA INNAMA ANTA ANA SOQDIYA HAWWA IJANA BISUR’ATIN YAA ARKHAMARROKHIMI..” 3 malam ,pd malam ke-3 akan ad cobaan ,jgan takut! G lama mereka akn dtang ,tpi ingat tuyul ini utk dtundukkan ,jgn dsuruh mencuri ,neraka balasanny ,ingat!! Mabes Laskar Khodam Sakti Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura Solo, Jawa tengah WA +6285879593262
Bacalahdoa Pengasihan Nabi Yusuf di atas sebanyak 313 kali setelah shalat hajat dan sesudah shalat subuh sebanyak 100 kali selama 7 hari berurut-turut. Setelah membaca, tiupkan pada kedua tepalak tangan. kemudian usapkan pada wajah Anda. Setelah Anda melakukannya dengan yakin dan benar maka setelah dilakukan beberapa kali akan menimbulkan
Doa akasah atau doa ukasyah adalah salah satu doa yang mempunyai banyak fadilah. beberapa fadilahnya adalah rejeki lancar, keselamatan, pengobatan dan semua hajat. Bahkan shahih bukhari pernah membicarakan doa akasah atau doa ukasyah fih Tadz latiful arif atau doa ukasyah ini. Doa ini adalah cara yang paling unggul meminta pengampunan dari Allah SWT. Siapa pun yang berdoa dengan doa akasah pada siang hari dengan iman yang teguh di dalamnya, dan tiba-tiba meninggal pada hari yang sama sebelum malam, maka ia adalah ahli surga; dan jika seseorang mengucapkannya di malam hari dengan iman yang teguh di dalamnya, dan meninggal dunia sebelum pagi hari, ia akan digolongan dari ahli surga. [Sahih al-Bukhari] Salah satunya adalah siapa pun yang membaca doa ini setelah Subuh dan Isya akan aman dari setan. Bila membacanya sekali dalam waktu hidup ia akan menyeberangi jembatan sirat dengan mudah, semua dosanya akan diampuni. Barang siapa membaca doa ini, dia akan aman dari sihir dan setiap bahaya. Membacakan Surah ini dalam doa-doa wajib membuat seseorang aman dari kemiskinan dan Rezeki akan datang ke arahnya. Kematiannya tidak akan bersifat tiba-tiba dan menakutkan. Dan masih banyak lagi fadhilahnya. Berikut adalah Fadhilah Doa akasah atau doa ukasyah fih Tadz latiful arif atau doa ukasyah 1. Barang siapa yang mengamalkan atau membaca doa ini sehari sekali atau seumur hidup sekali jika tidak dapat membaca,maka tulisannya saja diletakkan di dalam rumah, Allah akan memberikan ampunan atas segala dosa-dosanya. 2. Dan barang siapa yang sangat ingin berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dalam mimpi, maka mandilah keramas pada saat malam Jumat dengan memakai wewangian kemudian melakukan shalat dua rakaat kemudian setelah selesai shalat membaca doa ini 5 kali dengan penuh ihklas, maka Insya Allah memperoleh anugrah berjumpa dengan Rasulullah SAW dalam mimpi 3. Jika ada orang yang sakit gila disebabkan godaan syetan atau sakit panas dan di bacakan doa akasah ini Insya Allah lekas sembuh. 4. Barang siapa yang tidak ingin kekurangan dalam hal rizki, bacalah doa akasah ini, Insya Allah tidak akan kekurangan rizqi. 5. Dan apabila barang siapa mempunyai tanggungan hutang berhutang dan ingin lekas dapat membayarnya atau melunasinya dengan membaca doa akasah ini, Insya Allah lekas dapat membayarnya. 6. Barang siapa yang ingin menghafalkan Alquran, maka tulisan doa akasah ini dengan ambar dan minyak kasturi serta minyak za’faran ditulis dalam mangkok putih yang diisi dengan air, kemudian airnya tadi diminum selama tujuh hari, Insya Allah akan lekas dapat menghafalkan Al Quran 7. Jika ada orang yang meninggal dunia, tulislah doa akasah ini pada kain kafannya, jika mayit ini didatangi oleh dua malaikat Munkar dan Nakir untuk mengajukannya beberapa pertanyaannya, Insya Allah mayit tersebut akan dapat menjawabnya Allah berfirman Sesungguhnya Aku malu menyiksa engkau karena ada doa ini dan menyebabkan ia lepas dari siksa kubur karena berkah doa akasah ini. 8. Jika ada seorang /lebih anak, istri, pembantu atau yang lainnya pergi dari rumah tanpa pamitminggat Maka lakukanlah shalat dua rakaat dengan hati yang ikhlas, yang tiga karena Allah dan saat sesudah membaca Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas tiga kali, sesudah salam membaca doa akasah ini, Insya Allah orang yang minggat tersebut akan lekas kembali. 9. Sayyidina Usman bin Affan berkata Sesungguhnya aku dapat menghafalkan Al quran berkah doa ini. 10. Sayyidina Ali Bin Abi Thalib telah berkata Aku menjadi kuat karena berkah doa ini. 11. Barang siapa membaca doa akasah ini setiap hari tiga kali,nanti pada hari kiamat wajahnya akan seprti bulan purnama tanggal 14 dan masuk surga tanpa kira-kira karena berkah doa akasah ini. 12. Dan barang siapa yang membaca doa akasah ini, maka Allah SWT akan selalu melindunginya dari bahaya kebakaran. 13. Hasan Basri semoga selalu mendapatkan rahmat Allah SWT berkata Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya seseorang tidak akan memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang membaca doa akasah ini. 14. Syech sya’ba semoga senantiasa mendapatkan rahmat Allah SWT berkata Aku mendengar dari sabda Rasulullah SAW. Barang siapa yang berdoa dengan doa ini, jika ia meninggal dunia, maka akan senatiasa mendapat anugerah dari Allah SWT tujuh puluh ribu Malaikat yang mengantar jenazahnya ke qubur yang setiap satu Malaikat alam nur/cahay. Malaikat berkata janganlah takut engkau, sesunguhnya Allah SWT telah memberikan anugrah kepada engkau nanti hari kiamat dan membukakan pintu sorga untukmu. Allah SWT pun berfirman Wahai Fulan sesungguhnya aku malu menyiksa engkau karena telah mengamalkan membaca doaakasah ini. 15. Malaikat Jibril berkata Sesungguhnya aku melihat doa Akasah ini tergantung di bawah Arsy sembilan puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan bumi. 16. Barang siapa yang membaca doa akasah ini setiap hari, sebulan sekali, setahun sekali atau seumur hidup walaupun sekali, maka Allah SWT merintahkan tujuh puluh ribu malaikat dari langit membawa kebajikan, serta diberikan mudah rizqinya dan memperoleh rahmat Allah SWT. 17. Doa akasah ini apabila diamalkan tiap hari dan malam hari dengan hati ikhlas, maka ia tidak akan sakit kecuali sakit yang menyebabkan ia meninggal dunia. 18. Jika akan bepergian atau pergi berlayar, maka bacalah doa ini sewaktu akan pergi dan berlayar, Insya Allah akan selama dari marabahaya. 19. Sayyidina Abu Bakar ASh Shidiq ra telah berkata Rasulullah SAW pernah bersabda padaku Janganlah kautinggalkan membaca Akasah ini karena sebab membaca doa ini kamu akan dapat kesentosaan dan anugrah dari Allah SWT dapat menghafalkan Alquran dan kitab. 20. Sayyidina Umar Bin Khatab berkata Rasulullah SAW telah bersabda Wahai Umar bacalah doa ini,karena membaca doaakasah ini akan memperoleh pahala yang sangat besar, tujuh puluh ribu Malaikat berbuat kebajikan karena membaca doa ini, satu Malaikat mempunyai mulut,tujuh puluh dan mempunyai kepala tujuh puluh. Tiap satu memuji kepada Allah SWT dan semua itu diberikan kepadaorang yang mau membaca doa ini, Allah memberi rahmat kepadanya. Berikut doa akasah yang masyhur dan agung tersebut بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillāhir rahmānir rahīm Artinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.” اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ النُّوْرَ، وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ. الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِالغِنَاءِ مَذْكُوْرٌ، وَبِالعِزَّةِ وَالجَلَالِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ مَشْكُوْرٌ. Allāhumma shalli alā sayyidinā Muhammadin wa alā ālihī wa shahbihī wa sallam. Bismillāhin nūri nūrun alā nur. Alhamdu lillāhil ladzī khalaqan nūr, wa anzalat Taurāta alā jabalit Thūr fī kitābim masthūr. Alhamdu lillāhil ladzī bil ghinā’I madzkūr, wa bil izzati wal jalāli masyhūr, wa alās sarrā’I wad dharrā’I masykūr. Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan sejahtera-Mu atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Dengan nama Allah zat bercahaya, cahaya di atas cahaya. Segala puji bagi Allah yang menciptakan nur, dan menurunkan Taurat di atas bukit Thur pada kitab yang tertulis. Segala puji bagi Allah yang dengan kaya-Nya disebut, dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya terkenal, dan yang pada saat manusia senang dan sulit tetap disyukuri.” وَالحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَمٰوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَ، ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ، كٓهٓيٓعٓصٓ حٰمٓ عٓسٓقٓ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، اللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ القَوِيُّ العَزِيْزُ، يَا كَافِيَ كُلِّ شَيْئٍ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَيْئٍ، بِيَدِكَ الخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. Alhamdu lillāhil ladzī khalaqas samāwāti wal ardha, wa jaalaz zhulumāti wan nūr, tsummal ladzīna kafarū bi rabbihim yadilūn, kāf hā yā aīn shād, hā mīm, aīn sīn qāf, iyyāka nabudu wa iyyāka nastaīn, yā Hayyu ya Qayyūm, yā Dzal jalāli wal ikrām, Allāhu lathīfum bi ibādih, yarzuqu man yasyā’u wa huwal qawiyyul azīz, yā Kafiya kulli syaī’, washrif annā kulla syaī’, bi yadikal khair, innaka alā kulli syai’in qadīr. Artinya, “Segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi; dan menjadikan gelap dan nur, tetapi kemudian orang kafir kepada Tuhan mereka berpaling. Kāf, Hā, Yā, Aīn, Shād; Hā, Mīm; Aīn, Sīn, Qāf, kepada-Mu kami menyembah; dan hanya kepada memohon pertolongan; wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri. Allah bersikap lembut kepada hamba-Nya dan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dia maha kuat dan perkasa. Wahai Zat yang mencukupi segala sesuatu. Palingkanlah segala sesuatu mudharat dari tangan-Mu kebaikan itu. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.” ADVERTISEMENT بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillāhir rahmānir rahīm Artinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.” اللّٰهُمَّ يَا كَثِيْرَ النَّوَالِ، وَيَا دَائِمَ الوِصَالِ، وَيَا حُسْنَ الفِعَالِ، وَيَا رَازِقَ العِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، وَيَا بَدِيْعًا بِلَا مِثَالٍ، وَيَا بَاقِي بِلَا زَوَالٍ، نَجِّنَا مِنَ الكُفْرِ وَالضَّلَالِ، بِحَقِّ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Allāhumma yā Katsīran nawāl, wa yā Dā’imal wishāl, wa yā Husnal fiāl, wa yā Rāziqal ibādi alā kulli hāl, wa yā Badīan bi lā mitsāl, wa yā Bāqī bi lā zawāl, najjinā minal kufri wad dhalāl, bi haqqi lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang banyak anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat Lā ilāha illallāh, Muhammadur Rasūlullah shallallāhu alayhi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِي إِيْمَانِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalas syakku fī īmānī bika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “ Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keimananku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الكُفْرُ فِي إِسْلَامِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalal kufru fī islāmī bika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keislamanku kepada-Mu,– baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِي تَوْحِيْدِيْ إِيَّاكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalas syakku fī tawhīdī iyyāka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada ketauhidanku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ العُجْبُ وَالكِبْرُ وَالرِّيَاءُ وَالسُّمْعَةُ وَالنُّقْصَانُ فِي عَمَلِي لَكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalal ujbu wal kibru war riyā’u was sumatu wan nuqshānu fī amalī laka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika ujub, sombong, riya, sumah, dan kekurangan masuk mencemari ibadahku kepada-Mu–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ جَرَى الكِذْبُ وَالغِيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ وَالبُهْتَانُ عَلَى لِسَانِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in jaral kidzbu wal ghibatu wan namīmatu wal buhtānu alā lisānī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika dusta, ghibah, namimah, dan bohong besar terucap dari mulutku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الخَطْرَةُ وَالوَسْوَسَةُ فِي صَدْرِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalal khathratu wal was-wasatu fī shadrī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika suatu pikiran konyol dan was-was melintas di dalam dadaku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ التَّشْبِيْهُ وَالتَّقْصِيْرُ فِي مَعْرِفَتِي إِيَّاكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalat tasybīhu wat taqshīru fī marifatī iyyāka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika penyerupaan makhluk dan kelalaian pada makrifaktu terhadap-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ النِّفَاقُ فِي قَلْبِي مِنَ الذُّنُوْبِ الكَبَائِرِ وَالصَّغَائِرِ كُلِّهَا وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalan nifāqu fī qalbī minad dzunūbil kabā’iri was shaghā’iri kullihā wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika kemunafikan merayap di hatiku karena dosa baik dosa besar maupun dosa kecil semuanya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الرِّيَاءُ فِي أَعْمَالِي وَأَقْوَالِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in dakhalar riyā’u amālī wa aqwālī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika riya menyusup pada amal dan perkataanku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ سُوْءٍ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā amiltu min sū’in wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, kejahatan yang kuperbuat,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَرَدْتَ لِي مِنْ خَيْرٍ فَلَمْ أَشْكُرْهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā aradta lī min khairin fa lam asykurhu wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, kebaikan yang Kaukehendaki untukku tetapi aku tidak mensyukurinya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا قَدَّرْتَ عَلَيَّ مِنْ أَمْرٍ فَلَمْ أَرْضَهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā qaddarta alayya min amrin fa lam ardhahū wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, sesuatu yang Kautakdirkan padaku, tetapi aku tidak meridhainya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ مِنْ نِعْمَةٍ فَعَصَيْتُكَ فِيْهِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā anamta alayya min nimatin fa ashaytuka fīh wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, sebuah nikmat yang Kauberikan padaku, lalu aku mendurhakai-Mu dengannya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَوْلَيْتَنِي مِنْ نَعْمَائِكَ فَغَفَلْتُ عَنْ شُكْرِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā awlaytanī min namā’ika an syukrika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kauanugerahkan kepadaku, lalu aku lengah untuk bersyukur,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَوْلَيْتَنِي مِنْ اٰلَائِكَ فَلَمْ أُؤَدِّ حَقَّهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā awlaytanī min ālā’ika fa lam u’addi haqqahū wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, nikmat-nikmat yang Kauamanahkan kepadaku, tetapi tidak kutunaikan haknya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا مَنَنْتَ عَلَيَّ مِنَ الحُسْنَى فَلَمْ أَحْمَدْكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā mananta alayya minal husnā fa lam ahmadka wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, kebaikan yang Kauanugerahkan kepadaku, tetapi aku tidak memuji-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَحْبَبْتَ لِي بِهِ عَلَيَّ مِنَ النَّظَرِ فِيْكَ فَغَمَضْتُ عَنْهُ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā ahbabta lī bihī alayya minan nazhari fīka fa ghamadhtu anhu wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, renungan atas kebesaran kuasa-Mu yang Kauinginkan dariku, tetapi aku membutakan mata hatiku darinya,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا صَنَعْتُ فِي عُمْرِي بِمَا لَمْ تَرْضَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā shanatu fī umrī bi mā lam tardha wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, apa yang kuperbuat sepanjang usiaku dengan hal yang tidak Kauridhai,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا قَصَرْتُ مِنْ عَمَلِي فِي رَجَائِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā qashartu min amalī fī rajā’ika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, amalku yang terbatas di tengah panjang harapanku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنِ اعْتَمَدْتُ عَلَى أَحَدٍ سِوَاكَ فِي الشَّدَائِدِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma initamadtu alā ahadin siwāka fis syadā’idi wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika aku bersandar pada selain-Mu pada banyak kesulitan,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنِ اسْتَعَنْتُ غَيْرَكَ فِي النَّوَائِبِ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma inistaantu ghayraka fin nawā’ibi wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika Aku memohon pertolongan kepada selain-Mu di tengah bencana-bencana,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ مَا أَصْلَحَ فِي شَأْنِي بِفَضْلِكَ وَرَأَيْتُهُ مِنْ غَيْرِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma mā ashlaha fī sya’nī bi fadhlika wa ra’aytuhū min ghayrika wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, urusanku yang maslahat berkat kemurahan-Mu, tetapi aku melihat sebabnya dari selain-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ إِنْ زَلَّتْ قَدَمِي عَنِ الصِّرَاطِ بِالسُّؤَالِ مِنْ غَيْرِكَ فَثَبِّتْنِي وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allāhumma in zallat qadamī anis shirāth bis su’āli min ghayrika fa tsabbitnī wa lam alam bihī aw alimtu tubtu anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, jika kakiku tergelincir dari sirath karena pernah meminta kepada selain-Mu, maka tetapkanlah kakiku,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa sallam.’” اللّٰهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانُ، يَا دَيَّانُ يَا سُلْطَانُ، يَا لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الغَمِّ، وَكَذٰلِكَ نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ، وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الوَارِثِيْنَ. Allāhumma yā Hayyu yā Qayyūm, yā Hannānu ya Mannān, yā Dayyānu yā Sulthān, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn, wa Zakariyyā idz nādā rabbahū, “Rabbi lā tadzarnī fardā, wa anta khayrul wāritsīn.” Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang menurunkan rahmat, wahai Zat yang memberi anugerah, wahai Zat yang kuasa, wahai Zat penguasa, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. firman Allah Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Zakariya AS ketika menyeru tuhannya, Ya Tuhanku, Janganlah Kau membiarkanku sendiri. Engkau sebaik-baik waris.’” اللّٰهُمَّ بِحَقِّ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَبِعِزَّتِهِ، وَبِحَقِّ الكُرْسِي وَسَعَتِهِ، وَبِحَقِّ العَرْشِ وَعَظَمَتِهِ، وَبِحَقِّ القَلَمِ وَجَرَيَانِهِ، وَبِحَقِّ اللَّوْحِ وَحَفَظَتِهِ، وَبِحَقِّ المِيْزَانِ وَكَفَّتَيْهِ، وَبِحَقِّ الصِّرَاطِ وَدِقَّتِهِ، وَبِحَقِّ جِبْرِيْلَ وَأَمَانَتِهِ، وَبِحَقِّ مِيْكَائِيْلَ وَشَفَقَتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْرَافِيْلَ وَنَفْخَتِهِ، وَبِحَقِّ عِزْرَائِيْلَ وَقَبْضَتِهِ، وَبِحَقِّ رِضْوَانَ وَجَنَّتِهِ، وَبِحَقِّ مَالِكٍ وَجَهَنَّمِهِ، وَبِحَقِّ أٰدَمَ وَصَفْوَتِهِ، وَبِحَقِّ شِيْثٍ وَنُبُوَّتِهِ، وَبِحَقِّ نُوْحٍ وَسَفِيْنَتِهِ، وَبِحَقِّ إِبْرَاهِيْمَ وَخُلَّتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْحَاقَ وَدِيَانَتِهِ، وَبِحَقِّ إِسْمَاعِيْلَ وَذَبِيْحَتِهِ، وَبِحَقِّ يَعْقُوْبَ وَحَسْرَتِهِ، وَبِحَقِّ يُوْسُفَ وَغُرْبَتِهِ وَبِحَقِّ مُوْسَى وَأٰيَاتِهِ وَبِحَقِّ هَارُوْنَ وَحُرْمَتِهِ وَبِحَقِّ هُوْدٍ وَهَيْبَتِهِ، وَبِحَقِّ صَالِحٍ وَنَاقَتِهِ، وَبِحَقِّ لُوْطٍ وَعِبْرَتِهِ/وَجِيْرَتِهِ، وَبِحَقِّ يُوْنُسَ وَدَعْوَتِهِ، وَبِحَقِّ دَانِيَالَ وَكَرَامَتِهِ، وَبِحَقِّ زَكَرِيَّا وَطَهَارَتِهِ، وَبِحَقِّ عِيْسَى وَرُوْحَانِيَّتِهِ، وَبِحَقِّ مُحَمَّدٍ المُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ وَشَفَاعَتِهِ Allāhumma bi haqqi lā ilāha illallāhu wa bi izzath, wa bi haqqil kursiyyi wa saatih, wa bi haqqil qalami wa jarayānih, wa bi haqqil lawhi wa hafazhatih, wa bi haqqil mīzāni wa kaffatayh, wa bi haqqis shirāti wa diqqatih, wa bi haqqi Jibrīla wa amānatih, wa bi haqqi mīkā’īla wa syafaqatih, wa bi haqqi Isrāfīla wa nafkhatih, wa bi haqqi Izrā’īla wa qabdhatih, wa bi haqqi Ridhwāna wa jannatih, wa bi haqqi Malikin wa jahannamih, wa bi haqqi Ādama wa shafwatih, wa bi haqqi Syitsin wa nubuwwatih, wa bi haqqi Nūhin wa safīnatih, wa bi haqqi Ibrāhīma wa khullatih, wa bi haqqi Ishāqa wa diyānatih, wa bi haqqi Yaqūba wa hasratih, wa bi haqqi Yūsufa wa ghurbatih, wa bi haqqi Mūsā wa āyātih, wa bi haqqi Hārūna wa hurmatih, wa bi haqqi Hūdin wa haybatih, wa bi haqqi Shālihin wa nāqatih, wa bi haqqi Lūthin wa ibratih/wa jīratihī, wa bi haqqi Yūnusa wa dawatih, wa bi haqqi Dāniyāla wa karāmatih, wa bi haqqi Zakariyyā wa thahāratih, wa bi haqqi Īsā wa rūhāniyyatih, wa bi haqqi Muhamamdinil mushthafā shallallāhu alayhi wa sallam. Artinya, “Ya Allah, dengan hak Lā ilāha illallāh’ dan kemuliaannya, hak kursi dan keluasannya, hak Arasy dan kebesarannya, hak kalam dan jalan goresannya, hak Lauh Mahfuzh dan malaikat penjaganya hafazhah, hak mizan dan dua piring timbangannya, hak shirath dan kehalusannya, hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak Israfil dan tiupan sangkakalanya, hak Izrail dan pencabutan nyawanya, hak Ridhwan dan surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan keterpilihannya, hak Ibrahim dan derajat khalilullahnya, hak Ishak dan agamanya, hak Ismail dan penyembelihannya, hak Ya’kub dan deritanya, hak Yusuf dan pengasingannya, hak Musa dan ayat-ayatnya, hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya, hak Saleh dan untanya, hak Luth dan pelajarannya/tetangganya, hak Yunus dan dakwahnya, hak Danial dan kemuliaannya, hak Zakariya dan kesuciannya, hak Isa dan kerohaniannya, dan hak Muhammad SAW sebagai nabi pilihan dan syafa’atul uzhmanya.” اللهُمَّ يَا حَيُّ، يَا قَيُّوْمُ، يَا لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الغَمِّ، وَكَذٰلِكَ نُنْجِي المُؤْمِنِيْنَ. لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ، وَهُوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ. حَسْبِيَ اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلُ، نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ Allāhumma yā Hayyu yā Qayyūm, ya lā ilāha illa anta, subhānaka innī kuntu minaz zhālimīn. Fastajabnā lahū wa najjaynāhu minal ghammi, wa kadzālika nunjil mu’minīn. Lā ilāha illa hū, alayhi tawakkaltu, wa huwa Rabbul arsyil azhīm. Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri, wahai Zat yang tiada tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh, aku telah menzalimi diri sendiri. firman Allah Lalu Kami mengabulkan dan menyelamatkannya dari kesulitan. Demikian Kami menyelamatkan orang-orang beriman.’ Tiada tuhan selain Dia. Hanya pada-Nya aku berserah. Dialah Tuhan arasy yang agung. Cukuplah Allah bagiku. Dialah sebaik-baik wakil. Dia sebaik-baik tuan. Dia sebaik-baik penolong. Tiada daya dan kekuatan bagi kami kecuali berkat Allah yang maha tinggi lagi maha agung.” رَبَّنَا أٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ، وَنُوْرِ عَرْشِهِ، سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، اٰمِيْنَ، اٰمِيْنَ، يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ Rabbanā ātinā fid duniyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā adzāban nār, wa shallallāhu alā khayri khalqihī wa nūri arsyih, sayyidinā wa nabiyyinā wa syafīinā Muhammadin, wa alā ālihī wa ashhābihī ajmaīn, bi rahmatika yā arhamar rāhimīn, āmīn, āmīn yā rabbal ālamīn. Artinya, “Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka. Semoga Allah melimpahkan shalat dan salam-Nya untuk makhluk terbaik-Nya dan cahaya arasy-Nya, yaitu junjungan kita, nabi kita, pemberi syafaat bagi kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya berkat rahmat-Mu wahai Zat yang maha pengasih. Amiiin, amiiin, terimalah wahai Tuhan semesta alam.” Untuk Membaca Doa Ukasyah B Arab Saja
caramengamalkan doa akasah LAKU DAN MANTRA. March 17, 2016 KIRIMAN. Mantra dan laku. Laku dan mantra. Dibolak balik tetap sama. Dua unsur pokok itu wajib ada agar sebuah amalan bisa 'manjing'. Mantra juga dapat disamakan dengan doa. Dalam tradisi Jawa, mantra disebut pula dengan japa, japa mantra, kemad, peled, aji-aji, rajah, donga loading...Bacaan doa Akasah merupakan doa yang bisa dibaca sehari-hari saat umat Muslim tengah menghadapi kesulitan. Foto ilustrasi/ist Bacaan doa Akasah merupakan doa yang bisa dibaca sehari-hari saat umat Muslim tengah menghadapi kesulitan. Doa ini mempunyai banyak sekali manfaat, sehingga bisa diamalkan secara doa Akasah sendiri diambil dari nama salah satu sahabat Nabi , yaitu Ukasyah atau Akasyah radhiyallahu'anhu adalah seorang sahabat yang didoakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ke dalam satu dari orang dari umatnya yang masuk surga tanpa hisab sebagaimana riwayat Imam Bukhari. Doa ini disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dari di antara keutamaan doa Akasah ini, apabila orang yang membacanya itu sedang sakit niscaya disembuhkan Allah Ta'ala, dan apabila orang itu punya hutang niscaya dilepaskan Allah Ta'ala hutangnya itu, dan barang siapa membaca doa ini dengan itiqad yang sahih niscaya dipelihara ia oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dari segala bahaya dan dari segala kebinasaan, dan akan dikabulkan segala hajat dan keinginannya. Baca Juga Dikutip dari NU Online, berikut bacaan Doa Akasah lengkap dengan hurup arab, latin beserta terjemahannyaبِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِBismillāhir rahmānir rahīmArtinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.”اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، بِسْمِ اللهِ النُّوْرِ نُوْرٌ عَلَى نُوْرٍ، الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ النُّوْرَ، وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ عَلَى جَبَلِ الطُّوْرِ فِي كِتَابٍ مَسْطُوْرٍ. الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِالغِنَاءِ مَذْكُوْرٌ، وَبِالعِزَّةِ وَالجَلَالِ مَشْهُوْرٌ، وَعَلَى السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ shalli alā sayyidinā Muhammadin wa alā ālihī wa shahbihī wa sallam. Bismillāhin nūri nūrun alā nur. Alhamdu lillāhil ladzī khalaqan nūr, wa anzalat Taurāta alā jabalit Thūr fī kitābim masthūr. Alhamdu lillāhil ladzī bil ghinā’I madzkūr, wa bil izzati wal jalāli masyhūr, wa alās sarrā’I wad dharrā’I “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan sejahtera-Mu atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Dengan nama Allah zat bercahaya, cahaya di atas cahaya. Segala puji bagi Allah yang menciptakan nur, dan menurunkan Taurat di atas bukit Thur pada kitab yang tertulis. Segala puji bagi Allah yang dengan kaya-Nya disebut, dengan kemuliaan dan kebesaran-Nya terkenal, dan yang pada saat manusia senang dan sulit tetap disyukuri.”وَالحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَمٰوَاتِ وَالأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّوْرَ، ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ، كٓهٓيٓعٓصٓ حٰمٓ عٓسٓقٓ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، اللهُ لَطِيْفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ القَوِيُّ العَزِيْزُ، يَا كَافِيَ كُلِّ شَيْئٍ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَيْئٍ، بِيَدِكَ الخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ lillāhil ladzī khalaqas samāwāti wal ardha, wa jaalaz zhulumāti wan nūr, tsummal ladzīna kafarū bi rabbihim yadilūn, kāf hā yā aīn shād, hā mīm, aīn sīn qāf, iyyāka nabudu wa iyyāka nastaīn, yā Hayyu ya Qayyūm, yā Dzal jalāli wal ikrām, Allāhu lathīfum bi ibādih, yarzuqu man yasyā’u wa huwal qawiyyul azīz, yā Kafiya kulli syaī’, washrif annā kulla syaī’, bi yadikal khair, innaka alā kulli syai’in “Segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi; dan menjadikan gelap dan nur, tetapi kemudian orang kafir kepada Tuhan mereka berpaling. Kāf, Hā, Yā, Aīn, Shād; Hā, Mīm; Aīn, Sīn, Qāf, kepada-Mu kami menyembah; dan hanya kepada memohon pertolongan; wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang tegak berdiri. Allah bersikap lembut kepada hamba-Nya dan memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dia maha kuat dan perkasa. Wahai Zat yang mencukupi segala sesuatu. Palingkanlah segala sesuatu mudharat dari tangan-Mu kebaikan itu. Sungguh, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu.”بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِBismillāhir rahmānir rahīmArtinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.”اللّٰهُمَّ يَا كَثِيْرَ النَّوَالِ، وَيَا دَائِمَ الوِصَالِ، وَيَا حُسْنَ الفِعَالِ، وَيَا رَازِقَ العِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، وَيَا بَدِيْعًا بِلَا مِثَالٍ، وَيَا بَاقِي بِلَا زَوَالٍ، نَجِّنَا مِنَ الكُفْرِ وَالضَّلَالِ، بِحَقِّ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَAllāhumma yā Katsīran nawāl, wa yā Dā’imal wishāl, wa yā Husnal fiāl, wa yā Rāziqal ibādi alā kulli hāl, wa yā Badīan bi lā mitsāl, wa yā Bāqī bi lā zawāl, najjinā minal kufri wad dhalāl, bi haqqi lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu alaihi wa “Ya Allah, wahai Zat yang banyak anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat Lā ilāha illallāh, Muhammadur Rasūlullah shallallāhu alayhi wa sallam.’” CaraMengamalkan Surah Ar Rahman Untuk Jodoh; Tag: berdoa, berdzikir, berdzikir yang khusyuk, doa menjelang pernikahan, khodam doa akasah, doa menjelang pernikahan islam, doa agar menang dalam pertandingan, ilmu pengasihan tingkat tinggi, mantra2 penglaris dagangan,

Doa akasah – Doa akasah adalah doa yang awal mulanya dibawa oleh malaikat Jibril dari Arasy. Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu berkata “ Pada suatu hari aku sedang duduk di hadapan Rasulullah shalallahu alaihi wassallam di dalam Masjid Madinah AL Munawwarah. Tiba-tiba datang Malaikat Jibril alaihissallam. dengan membawa Doa Akasyah lalu diberikan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassallam sambil berkata, ” Wahai Rasulullah! Sesungguhnya apa yang aku bawa ini, Doa Akasyah yang sejak dari Nabi Adam alaihissalam dan nabi-nabi lain belum pernah diberi kecuali kepada Dikau.” Kata Malaikat Jibril lagi, “ Sesungguhnya aku melihat Doa Akasyah ini tergantung di bawah Arasy selama 90,000 tahun sebelum Allah menciptakan dunia dan segala isinya.” Baca Juga Doa setelah Adzan Bacaan Doa Arab, Latin dan Terjemahan Artinya Doa Akasah Terjemahan Artinya Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang! Ya Allah! Semoga Dikau rahmati junjungan kami nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga serta para sahabatnya. Dengan nama Allah yang Maha Menyinari di atas segala cahaya. Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pencipta segala Nur dan yang menurunkan kitab Taurat di atas gunung Thur, Sinai. Segala puji hanya bagi Allah yang kekayaan-Nya terbentang luas. Segala Keperkasaan dan Kebesaran-Nya amat benar dengan Kemasyhuran-Nya. Pemberian-Nya yang senang dan susah, tetap di syukuri. Segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi, menciptakan gelap dan terang. Pada akhirnya orang-orang yang derhaka akan diadili dengan setimpalnya. Kaf Ha Ya Ain Shad Ha Mim Ain Sin Qaf. Hanya kepadaMu kami menyembah dan kepadaMu kami memohon pertolongan. Wahai yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus. Allah Tuhan kami yang Maha Belas Kasihan kepada hamba-Nya, Dialah Maha Pemberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya kerana Dialah yang Maha Kuat lagi Maha Mulia. Wahai yang Maha Mencukupi segala sesuatu, cukupkanlah segala yang kami perlukan dan hindarkanlah segala yang mencelakakan kami. Di tangan kekuasaan-Mu terletak segala yang baik, bahwasanya Dikaulah yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah! Wahai yang Maha banyak Pemberiannya, Wahai yang Maha Kekal Perhubungannya. Wahai yang Maha Elok perbuatannya, Wahai yang Maha Pemberi rezeki kepada hamba-Nya dalam segala hal. Wahai yang Maha tiada bandingan, segala ciptaan-Nya tanpa contoh yang Keabadian-Nya yang tiada binasa/berubah sedikitpun. Selamatkanlah kami dari segala bahaya kekufuran dan kesesatan atas hak yang terkandung dalam kalimat La Ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Sekiranya keimanku dimasuki syak-wasangka atau keraguan terhadap-Mu sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Seandainya keislamanku bercampur kekufuran tanpa daku ketahui sebabnya atau memang daku ketahui sebabnya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Jika di dalam ketauhidanku dimasuki rasa bimbang dan ragu terhadap-Mu sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Jika ada rasa sombong, takabur, riya’ dan sum’ah / menonjolkan diri dan kekurangan di dalam amal perbuatanku bagi Dikau masuk ke dalam hatiku sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Seandainya sifat dusta, pengumpat, mengadu domba dan pembohong berlaku melalui mulutku, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Sekiranya di dalam hatiku terlintas rasa was-was, sedang daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu… Dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Seandainya rasa menyerupakan dan lalai masuk ke dalam ma’rifatku kepada-Mu, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Seandainya rasa nifak, dosa-dosa besar dan kecil masuk ke dalam hatiku, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Sekiranya… Sifat riya’ masuk ke dalam amal perbuatanku dan perkataanku, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Kejahatan-kejahatan yang telah daku perbuat, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Kebaikan-kebaikan yang Dikau kehendaki bagiku, lalu daku tidak mensyukurinya, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam . Ya Allah! Hal-hal yang telah Dikau takdirkan… Kepadaku, lalu daku tidak bergembira atau tidak menerimakannya, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Kenikmatan-kenikmatan yang telah Dikau berikan kepadaku, lalu daku salah gunakan, derhaka kepadamu, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Kenikmatan-kenikmatan yang telah Dikau kuasakan kepadaku, lalu daku tidak bersyukur kepada-Mu, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah!… Hal-hal yang telah Dikau takdirkan kepadaku, lalu daku tidak bergembira atau tidak dapat menerimanya, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Kebaikan-kebaikan yang telah Dikau anugerahkan kepadaku dan daku tidak memuji-Mu, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Berfikir dalam kekuasaan-Mu yang Dikau ciptakan terhadapku, lalu aku menutup mata, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Jika perbuatan-perbuatan yang daku lakukan sepanjang umurku, tidak Dikau redhai sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam ’. Ya Allah! Jika daku memperingkaskan amalanku dengan mengharapkan pahala dari-Mu tanpa daku ketahui atau daku sengaja berbuat demikian, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Jika daku bergantung kepada selain Dikau di dalam menghadapi segala kepayahan, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam’. Ya Allah! Jika… Dalam saat genting daku menyandarkan pertolongan kepada sesama manusia tetapi bukan kepada-Mu, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam ’. Ya Allah! Setiap kebaikan yang daku rasakan kerana kurniaan-Mu tetapi daku melihatnya bukan dari-Mu, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepada-Mu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam ’. Ya Allah! Jika kakiku tergelincir menyimpang daripada jalan lurus Sirat kerana memohon kepada selain daripada-Mu, sedangkan daku tidak tahu atau mengetahuinya, maka daku bertaubat dan berserah diri kepadaMu dengan mengucap La Illaha Illallah Muhammadur Rasulullah shalallahu alaihi wassallam Ya Allah! Wahai Yang Maha Hidup,… Maha Mengurus, Maha Mengasihi, Maha Mengurnia, Maha Pemurah, Maha Menguasai, tiada Tuhan selain Dikau. Maha Suci Dikau dari segala sifat kekurangan dan cela. daku adalah orang yang menzalimi diri sendiri, sebab itu daku memohon dikabulkan segala permintaan kami dan mohon diselamatkan dari segala kesusahan; Demikian juga tatkala Nabi Zakaria berdoa; “Tuhanku! Janganlah biarkan aku hidup sendirian tanpa keturunan.”Ya Allah! Dengan hak kalimat La Ilaha Illallah’ dan kemuliaannya, dengan hak Kursi Allah’ dan keluasannya, hak Arasy’ kerajaan Allah dengan segala keagungannya, dengan hak kalam dan segala ilmu dan hikmah kebijaksanaan yang berjalan tanpa hentinya, dengan hak Luh Mahfuz’ dan pengawasan para penjaganya ,Dengan hak Mizan’neraca timbangan dengan dua matanya, dengan hak Siratul Mustaqim’ dan kelembutannya, dengan hak Malaikat Jibril dan kejujurannya, dengan hak Malaikat Mikail dan belas kasihannya, dengan hak Malaikat Israfil… Dan tiupan semboyannya, dengan hak Malaikat Izrail dan pengambilannya, dengan hak Malaikat Ridwan dan syurganya Dengan hak Nabi Adam dan terpilihnya, dengan hak Nabi Syith dan kenabiannya, dengan hak Nabi Nuh dan bahteranya, dengan hak Nabi Ibrahim terpilih sebagai khalilullah, dengan hak Nabi Ishak dan keagamaannya, dengan hak Nabi Ismail dan korbannya, dengan hak Nabi Ya’akub dan kedukaanya, dengan hak Nabi Yusuf dan terasingnya, dengan hak Nabi Harun dan kehormatannya, dengan hak Nabi Hud dan kewibawaannya, dengan hak Nabi Saleh dan untanya, dengan hak Nabi Lut dan pemikirannya, dengan hak Nabi Yunus dan dakwahnya, dengan hak Nabi Danial dan kekeramatannya, dengan hak Nabi Zakaria dan kesuciannya, dengan hak Nabi Isa dan kehidupan kerohaniannya… Dan dengan hak Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassallam yang terpilih menjadi kekasihiNya dan syafaat utamanya. Ya Allah! Wahai yang Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, Tiada Tuhan selain Dikau, Maha Suci Dikau Sesungguhnya kami ini termasuk orang-orang yang zalim menganiaya diri. Maka kami memohon Dikau mengabulkan doa kami,, menghapuskan segala dosa kami serta selamatkan kami dari kesusahan dan juga kesusahan orang-orang yang beriman. Tiada Tuhan selain Allah, Allah jua kusembah, hanya kepadaMu aku bertawakkal. Dia lah Tuhan yang menguasai Arasy yang Agung. Allah yang mencukupkan segala keperluan. Dia sebaik-baik Pelindung, semulia-mulia Penolong. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Ya Tuhan kami! Berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka. Semoga Allah sentiasa mencurahkan rahmat-Nya ke atas makhluk-Nya yang paling mulia, cahaya Arasy-Nya’ penghulu kami, nabi kami dan pemberi syafaat kepada kami iaitu Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassallam, seluruh keluarganya Dan para sekalian sahabatnya. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Amin, semoga Dikau mengabulkan wahai Tuhan Sekalian alam. Fadhilah dan Khasiat Doa Akasah Disetiap amalan itu pasti ada sebuah keutamaan atau fadhilah dari amalan tersebut. Sehingga dapat membuat kita lebih semangat dalam mengerjakan amalan tersebut. Nah berikut fadhilah dan khasiat dari doa akasah. 1. Dapat Menghafal Al-Quran Membaca doa ini, hendaklah membacanya dengan penuh keikhlasan hati kepada Allah subhaanahu wa ta’ala sebelum membaca Al-Quran. Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wassallam pernah bersabda kepadaku, “ Wahai Abu Bakar, janganlah kamu tinggal membaca doa Akasyah ini, sebab membaca doa ini bererti akan memperoleh kesejahteraan dan anugerah dari Allah SWT serta dapat menghafal Al Quran dan Kitab. “ Sayyidina Usman Ibnu Affan radhiyallahu anhu Pernah berkata, “ Sesungguhnya aku dapat menghafal Al Quran dengan berkah doa Akasyah ini ” Barang siapa yang ingin menghafalkan Al-Quran, maka tulisan doa ini dengan ambar dan minyak kasturi serta minyak za’faran ditukis dalam mangkuk putih yang diisi dengan air. Kemudian airnya diminum selama tujuh hari, Insyaa Allah akan lekas dapat diingat. 2. Dimudahkan Rezeki Sesiapa yang membaca doa ini setiap hari, sebulan sekali, setahun sekali atau seumur hidup sekali. Maka Allah subhaanahu wa ta’ala merintahkan tujuh puluh ribu malaikat dari langit membawa kebajikan, serta dimudahkan rezekinya dan memperoleh rahmat. 3. Memperoleh Kekuatan Luar Biasa Sayyidina Ali ibnu Abu Talib radhiyallahu anhu pernah berkata, “ Aku telah memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa disebabkan berkahnya Doa Akasyah ini. ” 4. Mendapat Ganjaran Pahala Pada hari kiamat Allah subhaanahu wa ta’ala akan memberikan pahala yang besar. Hasan Basri radhiyallah anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda “ Bahwasannya seseorang itu tidak akan memperolehi pahala yang berlimpah-limpah, seperti orang yang membaca doa akasah. “ Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wassallam bersabda “ Wahai Umar bacalah doa ini, kerana membaca doa ini akan memperoleh pahala yang sangat besar, tujuh puluh ribu malaikat berbuat kebajikan kerana membaca doa ini, satu Malaikat mempunyai mulut, tujuh puluh dan mempunyai kepala tujuh puluh. Tiap satu memuji kepada Allah subhaanahu wa ta’ala dan semua itu diberikan kepada orang yang mahu membaca doa ini, Allah memberi rahmat kepadanya. ” 5. Diampuni Allah atas Segala Dosa Membaca dengan benar-benar ikhlas hati kerana Allah subhaanahu wa ta’ala secara istiqomah. Insyaa Allah diberi ampunan dan dihapuskan segala dosa. Sesiapa yang membaca doa ini sehari sekali atau seumur hidup sekali jika tidak dapat membaca, maka tulisannya saja diletakkan di dalam rumah, Allah akan memberikan ampunan atas dosa-dosanya. 6. Ditinggikan Derajat Dalam hidupnya sentiasa membaca doa tersebut, nescaya Allah subhaanahu wa ta’ala mengangkat darajatnya di dunia dan akhirat. Apabila bangkit dari kubur, wajahnya seperti bulan purnama… banyaknya malaikat berada disekelilingnya yang semuanya membawa bendera dari cahaya terus menuju ke syurga bersama-sama orang yang membaca doa Akasyah. Orang yang berada di padang mahsyar merasa kagum dan tercengang hairan kerana dihormati oleh para malaikat dan orang soleh. 7. Mimpi berjumpa Rasulullah Siapa yang ingin berjumpa dengan Rasulullah shalallahu alaihi wassallam dalam mimpi. Maka mandilah sebersih-bersihnya pada malam Jumaat dengan memakai wangian. Kemudian melakukan sholat dua rakaat kemudian setelah selesai solat membaca doa ini lima kali dengan penuh ikhlas. Maka Insyaa Allah memperoleh anugrah berjumpa dengan Rasulullah shalallahu alaihi wassallam dalam mimpi. 8. Diiringi Malaikat Syeikh Sya’ban radhiyallahu anhu berkata, Aku mendengar dari sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassallam. “ Sesiapa yang berdoa dengan doa ini, jika ia meninggal dunia, maka akan sentiasa mendapat anugerah dari Allah subhaanahu wa ta’ala tujuh puluh ribu malaikat yang menghantar jenazahnya ke qubur yang setiap satu Malaikat alam nur / cahaya. ” Malaikat berkata “ Jangan engkau takut, sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’ala telah memberikan anugerah kepada engkau nanti hari kiamat dan membuka pintu syurga untukmu. ” Allah subhaanahu wa ta’ala pun berfirman “Wahai Fulan sesungguhnya Daku malu menyiksa engkau kerana telah mengamalkan membaca doa ini. ” 9. Wajah Berseri pada Hari Kiamat Barang siapa membaca doa ini setiap hari 3 kali. Nanti ketika hari kiamat wajahnya akan berseri seperti bulan purnama tarikh 14 dan masuk surga tanpa kira-kira, karena berkat doa ini. Baca Juga Doa untuk Pengantin Bacaan Doa Arab, Latin dan Terjemahan Artinya Lain dengan Khasiat dan Kelebihannya Banyak sekali kebaikan dalam Doa Akasyah’ ini, berikut beberapa faedah yang boleh kita ikhtiarkan Jika ada anak, isteri, pembantu atau yang lain, lari dari rumah dan lama tidak pulang maka lakukanlah solat dua rakaat dengan hati yang ikhlas tiga kerana Allah, sesudah membaca Al-Fatihah bacalah surah Al-Ikhlas tiga kali, sesudah salam membaca doa ini, Insyaa Allah orang yang diingati tersebut akan cepat yang tau ketika kita kekurangan rezeki coba amalkan bacaan doa ini. Insyaa Allah, tidak kekurangan mempunyai tanggungan hutang dan ingin lekas dapat membayarnya dengan membaca doa ini. Insyaa Allah lekas dapat yang membaca doa ini, pada setiap malam, Allah subhaanahu wa ta’ala akan selalu melindunginya dari bahaya akan bermusafir atau pergi berlayar, maka bacalah doa ini sewaktu akan pergi dan belayar. InsyaaAllah akan selama dari ada orang yang sakit gila kerana godaan syaitan atau sakit panas dan di bacakan doa akasah ini Insyaa Allah lekas ini apabila diamalkan setiap hari dan malam hari dengan hati ikhlas. Maka ia tidak akan sakit kecuali sakit yang menyebabkan ia meninggal dunia. Demikian lah penjelasan mengenai doa akasah. Semoga dengan adanya artikel doa akasah ini dapat meningkat iman dan ketakwaan Anda kepada Allah subhaanahu wa ta’ala. Originally posted 2020-01-28 145643.

Selainma'nanya yang tetap dalam konteks agama, keindahan sastranya pun membuat saya suka sekali mengamalkan doa ini. Nahselama mengamalkan doa ini, saya banyak memperoleh pengalaman yang kadang lucu. Ilmu ini sejatinya mengaktifkan ' saudara batin' kita. Atau banyak yang mengistilahkannya dengan sedulur papat limo pancer.Kejadian yang
FADHILAH REJEKI LANCAR, KESELAMATAN, PENGOBATAN, SEMUA HAJAT! Doa ini adalah cara yang paling unggul meminta pengampunan dari Allah SWT. Siapa pun yang berdoa dengan doa akasah pada siang hari dengan iman yang teguh di dalamnya, dan tiba-tiba meninggal pada hari yang sama sebelum malam, maka ia adalah ahli surga; dan jika seseorang mengucapkannya di malam hari dengan iman yang teguh di dalamnya, dan meninggal dunia sebelum pagi hari, ia akan digolongan dari ahli surga. [Sahih al-Bukhari] Siapa pun yang membaca doa ini setelah Subuh dan Isya akan aman dari setan. Bila membacanya sekali dalam waktu hidup ia akan menyeberangi jembatan sirat dengan mudah, semua dosanya akan diampuni. Barang siapa membaca doa ini, dia akan aman dari sihir dan setiap bahaya. Membacakan Surah ini dalam doa-doa wajib membuat seseorang aman dari kemiskinan dan Rezeki akan datang ke arahnya. Kematiannya tidak akan bersifat tiba-tiba dan menakutkan. Berikut doa akasah yang masyhur dan agung tersebut BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM. ALLAHUMA YA KASIIRA ANNAWALI WA YA DAAIMAL WISAALI WA YA AHSANAL FIAALI ALLAHUMA IN DAKHALASH SHAAKU FII IIMANI BIKA WA LAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AAQULU LAA ILAHA ILL’ALLAH MUHAMMAD-U’R-RASULULLAHI. ALLAHUMA IN DAKHALAL KUFRU FII ISLAMII BIKA WA LAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AAQULU LAA ILAHA ILLALLAH ALLAH MUHAMMAD-U’R-RASULULLAHI. ALLAHUMA IN DAKHALASH SHAAKU FI TAUHIIDI IYYAKA WALAM AALAM BIHI TUBT AANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULULLAHI. ALLAHUMA IN DAKHALAL UJBU WAL KIBRU WARRIYA’U WAS’SUMAATU FI AAMLI BIKA WALAM AALAM BIHI TUBTU AANHU WAA AAQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULULLAHI. ALLAHUMA IN DAKHALAL KIZBU WA JARAL GHIIBATU ALAA LISAANI WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AAQULU LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMAD UR RASULULLAHI. ALLAHUMA IN DAKHALAL KHATRATI WAL WASWASATU FI SADRI IYYKA WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AAQULU LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMAD UR RASULULLAHI. ALLAHUMA IN DAKHALAT TASHBIHU FI MARIFATI BIKA WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AAQULU LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMAD UR RASULULLAHI. ALLAHUMA MA QADARTA AALAI’YA MIN AMRI FALAM ARZIHI WALAM AALAM BIHI TUBTU AANHU WA AQULU LAA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULULLAHI?ALLAHUMA MAA ANAMTA AALAI’YA FAASAITU WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WAAQULU LAA ILAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR MA’A AATAITANI MIN NAMAAIKA FAGHAFALTU AN SHUKRIKA WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WAAQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR MA WAL’LAITANI MIN AALAAIKA FALAM UADI HAQ’AHU WALAM AALAM BIHI TUNTU ANHU WAAQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULLAHI. ALLAHUMA MA MANANTU BIHI AALAI’YA MINAL HUSNA FALAM UADI HAQ’AHU WALAM AALAM BIHI TUNTU ANHU WAAQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULLAHI. ALLAHUMA MA MANANTU BIHI AALAI’YA MINAL HUSNA FALAM AHMADQA WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WAAQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULAHI. ALLAHUMA MA ZAI’YATU MIN UMRI BIMA LAM TARZI NIHI WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULAHI. ALLAHUMA MA AU’JABTA AALA MINAN NAZRI FIQA FAGHAMAZTU WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULAHI ALLAHUMA MA QASARTU AMLI FI RIJAA’IKA MINKA WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLALLAHI. ALLAHUMA MA’A AAHADTTU AALAI’YA SIWAKA FISH SHADAAIDI WALAM AALAM BIHI TUNTU ANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULLAHI. ALLAHUMA INIS TA’ANTU MIN GHAIRIQA FIN NAWA’IBI WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULLAHI. ALLAHUMA IN ZAL’LAT QADAMI FI SIRATIN MIN GHAIRIKA WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULLAHI. ALLAHUMA MA’A ASLAHTA SAI’YIAATI BIFAZLIKA FARAAITUHU MIN GHAIRIQA WALAM AALAM BIHI TUBTU ANHU WA AQULU LAA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMAD UR RASULLULLAHI. YA HAI’YU YA QAI’YUMU LAA ILLAHA ILLAA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINA ZALIMIINA. FASTAJABNA LAHU WA NAJ’JAINAHU MIN NAL GHAM’MI WA KAZALIKA NUNJIL MUMININ. WA ZAKARIYAA IZ NADAA RABBAHU RABBI LA TAZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WARISIIN. WA SALLAHU TA’ALA ALA RASULI KHAIRI KHALQIHI MUHAMMADIN WAA A’ALA AALIHI WA ASHABIHI WA AZWAJIHI WA ZUR’RIYAATIHHI AJMA’INA BI ROHMATIKA YAA ARHAMAR RAHIIMIIN. KWA,2016
.
  • eawb7e7sd9.pages.dev/472
  • eawb7e7sd9.pages.dev/493
  • eawb7e7sd9.pages.dev/88
  • eawb7e7sd9.pages.dev/68
  • eawb7e7sd9.pages.dev/337
  • eawb7e7sd9.pages.dev/219
  • eawb7e7sd9.pages.dev/41
  • eawb7e7sd9.pages.dev/447
  • cara mengamalkan doa akasah